
Madiun adalah sebuah kota yang terletak di provinsi jawa timur. Dengan luas 33,23 km2 yang terbagi menjadi 5 kecamatan dan 27 kelurahan membuat Madiun menjadi kota yang mandiri dan berkembang.Madiun mendapat sebutan sebagai kota "Gadis". "Gadis" disini adalah singkatan dari Perdagangan dan Industri. Hal tersebut didasarkan pada banyaknya perusahaan dan aktivitas perdagangan di kota madiun sendiri. Banyak perusahaan yang tumbuh di kota madiun ini, mulai perusahaan kecil berbentuk umkm sampai perusahaan besar. Contoh dari perusahaan umkm yang ada di madiun adalah industri Tahu, Industri Brem, Industri Tempe dsb. Selain itu madiun juga terdapat perusahaan - perusahaan besar seperti Perusahaan Pabrik Gula serta Industri Kereta Api ( INKA ). Keberadaan Pabrik Gula yang sangat banyak membuat rata - rata lahan di kota madiun ditanami tanaman Tebu. Sehingga dapat dibilang kota Madiun adalah pemasok kebutuhan gula nasional. Dengan adanya Industri Kereta Api yang terus berkembang membuat Madiun menjadi salah satu daerah yang sering di kunjungi dalam hal kunjungan industri dari berbagai wisatawan. Kota Madiun yang terletak di kelilingi oleh kota - kota penyokongnya seperti Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Ngawi membuat Madiun harus terus berbenah agar menjadi contoh yang baik bagi daerah Karisidenannya. Rata - rata kegiatan ekonomi yang paling besar dilakukan di kota madiun sehingga banyak orang dari daerah lain banyak yang datang ke madiun. Hal ini juga didukung karena Madiun terletak di tengah - tengah antara Surabaya dan Yogyakarta sehingga banyak orang yang transit di Madiun. Sebagai kota perdagangan dan industri pendapatan domestik regional bruto atas harga konstan pada tahun 2006 sebesar Rp 937 Milliar sedangkan atas harga dasar sebesar Rp 1687 Milliar. Dengan jumlah penduduk mencapai 198.745 jiwa ( 2006 ), pendapatan per kapita rata - rata mencapai Rp 8,4 juta per tahun jika didasari PDRB atas harga berlaku. Kekuatan anggaran pemerintah kota madiun ( APBD ) pada 2007 mencapai Rp 854 milliar, dimana Rp 87 milliar untuk belanja publik. Kalau dibandingan dengan jumlah penduduk , APBD perkapita mencapai Rp 900 ribu per tahun. Hal ini cukup untuk mengkategorikan Madiun sebagai kota yang terus berkembang. Madiun juga dapat dibilang pusat ekonomi di jawa timur bagian barat. Dengan banyaknya faktor yang mendasari maka disebutlah Madiun Kota Gadis.
Komentar
Posting Komentar