Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Indonesia adalah negara yang
berbentuk kepulauan dengan sebagian besar wilayahnya adalah lautan. Indonesia
sendiri merupakan negara yang mempunyai letak strategis sebagai negara yang
berposisi di jalur perdagangan dunia. Dari zaman kerajaan dulu Indonesia
merupakan negara yang banyak di singgahi para pedagang Asing dari berbagai
manca negara untuk berdagang. Selat Malaka merupakan selat yang sering di lalui
kapal - kapal asing dalam berdagang. Pada zaman sekarangpun Indonesia masih menjadi
negara maritim yang sering dilewati kapal - kapal negara asing untuk berdagang.
Dengan letak yang sangat strategis
ini maka Presiden Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia
akan menjadi poros maritim dunia.Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor
ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi
kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity, serta peningkatan kualitas
dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-program utama dalam pemerintahan
Presiden Jokowi guna mewujudkan Indonesia sebagai proros maritim dunia. Dalam
sambutannya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur, Presiden Jokowi
menegaskan bahwa ia bertekad menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Bagi Indonesia, KTT Asia Timur berperan penting bagi keamanan, stabilitas, dan
kemakmuran ekonomi di kawasan. Sebuah trasformasi besar sedang terjadi di abad
ke-21 ini. Pusat gravitasi geo-ekonomi dan geo-politik dunia sedang bergeser
dari Barat ke Asia Timur. Negara-negara Asia sedang bangkit. Momentum ini, akan
sangat baik dalam menunjang cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Untuk menjadi
sebuah negara maritim, maka infrastrukur antar pulau dan sepanjang pantai di
setiap pulau merupakan hal yang harus dibangun dan dikembangkan. Jalan
antarpulau ini harus benar-benar dapat direalisasikan untuk mempercepat
transportasi antar pulau di Indonesia.Indonesia memiliki potensi besar menjadi
poros maritim dunia mengingat Indonesia berada di daerah equator, antara dua
benua Asia dan Australia, antara dua samudera Pasifik dan Hindia, serta
negara-negara Asia Tenggara. Untuk dapat menjadi poros maritim dunia maka
sistem pelabuhan di Indonesia harus dimodernisasi sesuai dengan standar
internasional sehingga pelayanan dan akses di seluruh pelabuhan harus mengikuti
prosedur internasional. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maririm dunia,
Presiden Jokowi memaparkan lima pilar utama yang akan menjadikan Indonesia
mewujudkan cita-citanya sebagai poros maritim dunia.Kelima pilar itu yakni
pertama, pembangunan kembali budaya maritim Indonesia.“Sebagai negara yang
terdiri atas 17 ribu pulau, bangsa Indonesia harus menyadari dan melihat
dirinya sebagai bangsa yang identitasnya, kemakmurannya, dan masa depannya,
sangat ditentukan oleh bagaimana kita mengelola samudera,” katanya. Pilar kedua
adalah komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun
kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan
menempatkan nelayan sebagai pilar utama. “Kekayaan maritim kami akan digunakan
sebesar-sebesarnya untuk kepentingan rakyat kami”. Pilar ketiga adalah komitmen
mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun
tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata
maritim. Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja
sama pada bidang kelautan adalah pilar keempat agenda pembangunan itu.Terakhir
adalah sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, Indonesia
berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim.
Komentar
Posting Komentar