Kasus Biaya Transaksi Dalam kehidupan Sehari - hari #Tugas4
Pada tulisan kali ini saya akan membahas contoh kasus biaya transaksi yang pernah saya alami. Salah satu alat analisis yang populer dalam ilmu ekonomi kelembagaan adalah ekonomi biaya transaksi . Alat analisis ini sering digunakan untuk mengukur efisien tidaknya desain kelembagaan. Semakin tinggi biaya transaksi yang terjadi dalam kegiatan ekonomi ( transaksi ), berarti semakin tidak efisien kelembagaan yang di desain dan sebaliknya. Untuk lebih jelasnya pengertian dari biaya transaksi sendir dapat dikatakan adalah ongkos untuk melakukan negosiasi, mengukur, dan memaksakan pertukaran, sedangkan menurut Mburu biaya transaksi dapat dikatakan sebagai biaya pencarian informasi , biaya negosiasi dan keputusan atau mengeksekusi kontrak dan biaya pengawasan. Dalam Biaya transaksi memiliki asumsi yaitu raionalitas terbatas dan perilaku oportunistik. Asumsi rasionalitas terbatas ini memiliki arti bahwa setiap individu memiliki tingkat dan batas kesanggupan untuk menerima, menyimpan, mencari dan memproses informasi tanpa kesalahan, sedangkan asumsi kedua mengenai perilaku oportunistik adalah upaya mendapatkan keuntungan melalui praktik yang tidak jujur dalam kegiatan transaksi. Namun laba, yang didapat dari keuntungan yang bersifat keunggulan produktif misalnya lokasi yang strategis atau ketrampilan hal tersebut bukan termasuk perilaku oportunistik.
Kasus biaya transaksi yang saya alami adalah ketika keluarga saya memutuskan untuk ingin membeli mobil bekas. Kami ( Keluarga ) memutuskan untuk membeli mobil di showroom mobil yang ada di kota kami. Saat berada di showroom, kami melihat - lihat mobil yang di tawarkan. Pada waktu ini penjual mobil dalam hal ini diwakili oleh sales toko, menawarkan berbagai mobil yang ada dengan memberi informasi kepada kami mengenai kualitas mobil, kualitas mesin dan spesifikasi interior yang dimiliki. Sebagai pembeli awam yang memiliki rasionalitas terbatas dalam tidak memilikinya pengetahuan mengenai mobil, serta informasi yang dimiliki terbatas, tentu kami sebagai konsumen merasa was - was atau belum percaya sepenuhnya kepada salaes mobil tersebut. Mengingat mobil yang kami akan beli merupakan mobil bekas dan bukan mobil baru sehingga terdapat kemungkinan adanya cacat pada mobilnya, selain itu sales juga tentu akan menawarkan mobil dengan sebaik mungkin agar pembeli bersedia membeli mobil dagangannya. Maka tak salah jika kami masih belum percaya sepenuhnya pada sales tersebut karena takut sales tersebut memiliki perilaku oportunistik atau melakukan berbagai cara untuk mendapatkan profit. Setelah kami memilih mobil yang kami sukai dengan mengandalkan informasi yang kami punya tanpa melihat keadaan mesin mobil sesungguhnya maka selanjutkan kami memutuskan untuk pulang dahulu dan kembali esok hari dengan membawa mekanik mesin yang dapat membantu kami. Keesokan harinya kami kembali dengan membawa mekanik mesin yang kami percaya untuk memberikan informasi yang jelas mengenai kondisi mesin yang ada dalam mobil tersebut secara jelas. Setelah Informasi mesin cukup jelas dan dirasa keadaan mobil tersebut masih bagus maka kami memutuskan untuk membeli mobil tersebut. Dalam hal ini dapat kita lihat bahwa dengan keterbatasan informasi yang kami miliki dalam hal mesin maka kami harus membayar orang ( mekanik ) untuk membatu kami mengetahui informasi secara jelas, biaya yang kami keluarkan untuk mendapatkan informasi inilah yang selanjutnya di sebut biaya transaksi.
Komentar
Posting Komentar